1) Fuel Pressure Regulator
Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan secara elekronik diatur mengandalkan tekanan bahan bakar dan lamanya waktu penginjeksian. Oleh karena itulah jumlah bahan bakar dikontrol oleh lamanya waktu injeksi dengan tekanan bahan bakar konstan. Celah tekanan antara tekanan bahan bakar dan tekanan yang ada di dalam intake manifold harus konstan agar dapat mengontrol besar penginjeksian bahan bakar berdasarkan waktu injeksi oleh injector. Agar tujuan ini tercapai, maka dipasang fuel pressure regulator di dalam pipa penghantar bahan bakar (untuk sistem bahan bakar yang menggunakan tipe returnles letaknya di dalam pump inside yang tertanam di fuel tank). Fuel pressure regulator mempunyai spring seal, yang dihubungkan ke intake manifold melalui selang vacuum hose agar tekanan injeksinya bisa tetap konstan
2) Sistem bahan bakar tipe Returnless
Fuel pump menjaga agar tekanan bahan bakar selalu tetap konstan agar proses injeksinya benar. Ada dua macam tipe fuel pump yaitu: Return type yang akan mengembalikan suplai bahan bakar yang berlebihan kecuali yang sedang disuplai ke msin, dan returnless type yang mensuplai bahan bakar sebanyak yang dibutuhkan oleh mesin. Tekanan bahan bakar ditentukan berdasarkan tingkat kecukupan bahan bakar yang perlu diinjeksi oleh injector dan sekaligus mempermudah penguapan. Sebagai tambahan akan menjadi lebih baik untuk mempertahankan tekanan setinggi mungkin untuk mencegah kemungkinan timbulnya penguatan pas di dalaam sistem jalur bahan bakar. Namun demikian tekanan tersebut harus dibatasi oleh sistem yang handal agar tekanannya tidak berlebihan, dan sistem power supply yang handal yang dapat menjaga tekanan tinggi dalam waktu tertentu. Keunggulan returnless dibandingkan dengan tipe return adalah bahwa pada tipe returnless kendala temperatur bahan bakar dan gas yang menguap sebisa mungkin dapat dihilangkan . Ketika bahan bakar disuplai ke mesin dan kembali, maka bahan bakar yang kembali tersebut akan panas oleh panas mesin, oleh karena itulah perlu pengaturan hanya bahan bakar yang diperlukan saja yang disuplai ke mesin sehingga tidak ada sisa bahan bakar yang mesti kembali ke fuel tank. Sedangkan penciutan uap bahan bakar kaitannya adalah untuk menrespon aturan kontrol emisi.
Pompa bahan bakar tipe Return hanya mengirimkan bahan bakar dalam jumlah yang tetap, dan mudah tekanannya mudah dikontrol. Sebaliknya pada pompa tipe Returnless diperlukan suatu mekanisme pengaturan suplai tekanan bahan bakar. Pressure check valve dipasang di dalam pump untuk membuat agar tekanannya tetap dilevel tertentu. Disamping itu, lamanya bukaan injector juga dipakai oleh micro-adjustment untuk suplai bahan bakar.
return type fuel line
returnless type fuel system
3) Prosedur pengetesan tekanan bahan bakar (Tipe pompa bahan bakar Return)
Agar sisa tekanan bahan bakar di dalam jalur pipa bahan bakar bisa keluar dan agar bahan bakar tidak mengalir keluar, maka ikuti prosedur berikut:
(1) Lepas fuel pump harness connector yang ada pada sisi fuel tank.
(2) Hidupkan mesin, kemudian biarkan mesin mati sendiri, kemudian putar kunci kontak ke posisi OFF.
(3) Lepas terminal t battery negative(-).
(4) Hubungkan t fuel pump harness connector.
- Lepas selang high pressure fuel yang terletak disamping.
- Gunakan fuel pressure gauge adapter, pasang fuel pressure gauge pada fuel filter. Kencangkan sesuai dengan momen pengencangannya.(Spesifikasi pengencangan: 2.5 ~ 3.5kgm)
- Hubungkan terminal battery (-).
- Hubungkan termnial battery/untuk menjalankan terminal dab menghidupkan fuel pump, kemudian cocokkan permukaannya dengan pressure gauge dan special tools untuk kebocoran.
- Lepas vacuum hose dari pressure regulator, dan tutuplah ujung selangnya, kemudian ukurlah tekanan bahan bakarnya ketika mesin dalam keadaan idling. (spesifikasi tekanan bahan bakar: 3.26 ~ 3.45kg/cm2)
- Hubungkan vacuum hose ke pressure regulator, kemudian ukurlah kembali tekanannya. (spsifikasi tekanan bahan bakar sekitar. 2.75kg/cm2)
- Jika hasil ukurannya diluar spesifikasi, lihat <table 1>, untuk mencari kemungkinan penyebab masalah dan cara memperbaikinya.
Matikan mesin kemudian perhatikan gerakan jarum yang ada apda pressure gauge (jarum tidak boleh bergerak). Jika jarum tersebut bisa bergerak, periksa gerakannya kemudian bandingkan dengan <table 2> untuk mencari kemungkinan penyebab dan cara memperbaikinya
< Table 1 >
Kondisi
Tekanan bahan bakar rendah
Kemungkinan penyebab
- Fuel filter mampet
- Dudukan katup di dalam fuel pressure regulator tidak pas sehingga ada kebocoran bahan bakar dari return port .
Langkah perbaikan
- Ganti fuel filter
- Ganti fuel pressure regulator
Kondisi
Tekanan bahan bakar tinggi
kemungkinan penyebab
- Valve stuck in fuel pressure regulator
- Clogged or bent fuel return hose or pipe
Langkah perbaikan
- Perbaiki atau ganti selang atau pipa
- Ganti fuel pressure regulator
Kondisi
Tekanan bahan bakar tidak berubah meskipun selang vacuum dilepas atau tidak.
kemungkinan penyebab
- Vacuum hose or nipple is clogged or damaged.
- Valve stuck in fuel pressure regulator or valve seating is damaged.
perbaikan
- Perbaiki atau ganti vacuum hose atau nipple
- Perbaiki atau ganti fuel pressure regulator
< Table 2 >
Kondisi
Pada saat mesin mati, tekanan bahan bakar turun secara peralahan.
kemungkinan penyebab
Bahan bakar bocor di injeksi
perbaikan
Ganti injector
kondisi
Pada saat mesin mati, tekanan bahan bakar turun secara drastis.
kemungkinan penyebab
Periksa apakah katup bekerja atau tidak .
perbaikan
Ganti fuel