Selasa, 30 April 2013

pompa hidrolik

Dari bermacam-macam komponen yang ada dalam sistem hidrolik, boleh dikatakan bahwa pompa adalah komponen yang paling dominan. Fungsi daripada pompa adalah untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fIuida hidrolik ke dalam sistem.
Dalam sistem hidrolik, pompa merupakan suatu alat untuk menimbulkan atau membangkitkan aliran fluida (untuk memindahkan sejumlah volume fluida) dan untuk memberikan gaya sebagaimana diperlukan

Apabila pompa digerakkan oleh motor (penggerak utama), pada dasarnya pompa melaksanakan dua fungsi utama:
(1) pompa menciptakan kevakuman sebagian pada saluran masuk pompa. Vakum ini memungkinkan tekanan atmospher untuk mendorong fluida dari tangki (reservoar) ke dalam pompa,
(2) gerakan mekanik pompa mengisap fluida ke dalam rongga pemompaan, dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorong dan menekannya ke dalam sistem hidrolik.

Apabila pompa dapat menarik kevakuman yang sempurna pada saluran masuknya, maka tekanan (absolut) 101,3 kPa (~1 bar) tersedia untuk mendorong fluida ke dalam pompa. Dengan demikian untuk menghindari
kavitasi dalam pompa "tekanan dasar" harus jauh lebih kecil. Kavitasi adalah ruangan kosong dalam pompa yang terisi udara, dan seharusnya seluruh ruangan ini terisi fluida oli. Pada dasarnya kavitasi dapat merusak
pompa, akibat dari gesekan langsung antara rotor dan stator atau antara rotor-rotornya. Kavitasi disebut juga keronggaan, dan biasanya dinyatakan dalam persen terhadap seluruh ruangan pemompaan. Kurang lebih 10% udara (terhadap volume) dalam larutan atau campuran fluida hidrolik.Apabila tekanan vakum pada saluran masuk pompa melebihi tekanan"penguapan" fluida, udara akan lepas dari campuran dan membentuk gelembung-gelembung penguapan. Gelembung-gelembung ini terbawa melalui pompa, dan mengempis dengan cepat ketika terbuka ke tekanan tinggi pada saluran keluarnya. Pengempisan atau penyedotan tiba-tiba seperti ini akan menyebabkan kavitasi. Atau dapatlah dikatakan bahwa kavitasi adalah akibat dari penyedotan pompa secara tiba-tiba dan cepat,kavitasi adalah akibat dari penyedotan pompa secara tiba-tiba dan cepat, sehingga fluida cair belum sempat masuk ke dalamnya tapi sudah keburu terisi oleh udara. Kavitasi mudah diketahui dengan suara gemercik yang tajam dan menjerit, bila pompa dalam kondisi jalan dapat menyebabkan erosi logam pada saluran keluar pompa. Akibat pompa mengalami demikian akan memperpendek umur kerja pompa.

 Cara sederhana untuk mencegah kavitasi adalah:
(1) Menaikkan reservoar (tangki), maka kolom fluida hidrolik mengisi pompa dengan tekanan positif dan tekanan vakum pada saluran masuk terhindar
(2) Pengangkatan minimal pada saluran masuk pompa untuk menjaga tekanan vakum (tekanan penyedotan) rendah atau sekurangkurangnya di atas batas tekanan penguapan.
(3) Saluran masuk pompa harus cukup lebar untuk menjaga kecepatan aliran di bawah 1 m/detik, dan harus cukup pendek untuk membuat penurunan tekanan minimal.

Baut-baut penyambung khususnya pada ulir dan saluran-saluran pada saluran masuk pompa tidak menyambung dengan baik, udara pada tekanan atmospher dapat tersedot ke dalam aliran dan akan terbawa
melalui pompa (prosesnya sama dengan gelembung-gelembung udara yang mengakibatkan kavitasi). Campuran udara dan oli menyebabkan pompa bersuara berisik berlebihan dan dapat mengerosi logam tetapi agak sedikit berbeda dengan kavitasi. Udara yang masuk dan terkompresi pada saluran keluar pompa, membentuk suatu peredaman udara dalam fluida hidrolik yang tak dapat teratasi oleh fluida, tetapi meneruskannya ke sistem. Buih pada fluida hidrolik sebagai hasil dari masuknya udara ke dalam sistem akan menyebabkan kerugian pada kontrol elemen penggerak serta panas lebih.
Ada beberapa cara untuk nengatasi hal itu seperti :
• mengeraskan sambungan-sambungan yang kendor dan mengganti pipa saluran masuk yang bocor atau retak-retak sehingga udara masuk ke saluran terhindarkan,
• batas permukaan fluida hidrolik tetap dijaga di atas batas saluran masuk untuk mencegah pusaran fluidanya,
• menghindarkan pembuihan dari saluran kembali ke tangki (reservoar )
• penyekatan yang baik terutama pada penyekat poros pompa untuk mencegah udara terisap ke dalam pompa.

Pompa adalah pembangkit aliran bukannya tekanan
Seringkali dianggap bahwa pompa adalah pembangkit tekanan fluida, tetapi sebenarnya tujuan utama pemakaian pompa hidrolik adalah untuk memproduksi aliran. Sedang tekanan adalah gaya persatuan luas dan ditimbulkan oleh adanya hambatan untuk mengalir. Pompa direncanakan sebagai mekanik pembangkit untuk menghasilkan aliran, sesuai dengan peningkatan tekanannya. Tetapi pompa sendiri tidak bisa menghasilkan tekanan, karena pompa tidak dapat memberikan perlawanan terhadap
alirannya. Tekanan akan hilang apabila seluruh aliran dan pompa ke luar melalui torak pada elemen penggeraknya. Begitu pula kebocoran pada torak akan mempengaruhi kecepatan torak elemen penggerak, karena dua pertiga aliran pompa akan kembali ke tangki tanpa melakukan kerja. Dengan demikian, kecepatan torak yang dimaksudkan juga terkurangi dua pertiganya.
Perangkat pompa hidrolik dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk, dengan berbagai mekanik penggerak dan tujuan pemakaian yang berbeda pula. Akan tetapi seluruh jenis pompa dapat dibedakan menjadi dua
kategori dasar yaitu hidrodinamik dan hidrostatik.
 Jenis pompa hidrodinamik atau disebut juga : pompa pemindahan non-positif seperti : pompa sentrifugal atau turbin, digunakan terutama dalam pemindahan fluida. Perlawanan atau hambatan yang dijumpai ditimbulkan oleh berat dan gesekan fluidanya sendiri. Hampir semua jenis pompa pemindahan non-positif bekerja dengan gaya sentrifugal, maka sering disebut dengan pompa sentrifugal.
Fluida yang masuk ke dalam rumah pompa dilempar ke luar (menjauhi poros) dengan memakai impeler. Pada jenis pompa ini tidak menggunakan penyekat yang menahan antara lubang saluran masuk dan ke luar, kemampuan tekanannya adalah fungsi dari kecepatan berputarnya.
Karena jenis non-positif memberikan aliran terus-menerus yang halus, maka aliran keluarnya terkurangi akibat perlawanan yang bertambah. Dan sangat memungkinkan untuk menutup seluruh aliran keluarnya sementara pompa dalam keadaan bekerja (jalan). Karena alasan ini serta alasanalasan lainnya pompa-pompa pemindahan non-positif jarang digunakan dalam sistem hidrolik seperti yang ada di pasaran akhir-akhir ini. Sedangkan untuk jenis hidrostatik atau pompa pemindahan positif seperti apa yang dinyatakan pada istilahnya adalah adanya sejumlah fluida untuk setiap langkah, putaran atau siklus yang diberikan. Volume fluida yang mengalir per-satuan waktu kecuali kerugian-kerugian kebocoran tidak tergantung pada tekanan pengeluarannya sehingga sangat cocok untuk penggunaan dalam transmisi tenaga